Yang
terhormat Bapak Kepala Desa Bantarwaru, yang terhormat Pengurus Perguruan
Mathla’ul Anwar Pusat Menes, Para Alim
Ulama, Kiyai, tokoh masyarakat, para tamu undangan mudah-mudahan dimuliakan Allah SWT.
Tak lupa para siswa-siswi pelajar Mathla’ul Anwar yang saya cintai. Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, zat yang dengan
kemurahannya yang berlimpah telah mengaruniakan kepada kita semua
nikmat-nikmatnya sehingga saat ini kita bisa hadir dalam acara ihtifalan
sekaligus penglepasan siswa-siswi kelas akhir di tiap tingkatan diperguruan MA Kepuh.
Shalawat
dan salam tak lupa kita sampaikan kepada penghulu para Nabi dan utusan
Allah yakni Nabi Muhammad SAW. Juga
kepada keluarga para sahabat serta para pengikut beliau yang selalu setia
mengikuti jalan lurusnya.
Alhamadulillah
pada kesempatan ini saya dapat bertatap muka dengan Bapak Ibu, saudara-saudara
yang mudah-mudahan kita selalu istiqomah mentaati dan menjauhi larangan Allah
SWT, harapan kami semoga pertemuan ini tercatat sebagai amal soleh yang
nantinya dapat menolong kita dihari perhitungan nanti saat menghadap Allah SWT.
Dalam kesempatan ihtifalan ini pula kami para Pengurus Perguruan Mathla’ul
Anwar Kepuh mengucapakn terima kasih kepada panitia ihtifal, dewan guru, wali
murid yang telah banyak memberikan pengorbanan dan sumbangsihnya terhadap
Madrasah.
Hadirin
yang dimulyakan Allah SWT….
Ihtifalan
merupakan agenda rutin Perguruan Mathla’ul Anwar Kepuh dan sebagai tolak ukur
perkembagan Madrasah, karena kita melihat kemampuan-kemampuan anak kita
dipanggung sejauh mana anak-anak berkreatifitas. Pendidikan Mathla’ul Anwar
Kepuh diselenggarakan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Sesuai Firman Allah….
Artinya : “Sungguh Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Bapak
Ibu para tamu undangan serta anak-anakku pelajar Mathla’ul Anwar Kepuh yang dimulyakan
Allah SWT.
Madrasah
merupakan tempat menimba dua bidang ilmu sekaligus, yaitu pendidikan formal
yang diatur pemerintah, juga pendidikan agama, tetapi prestasi yang diraih oleh
Madrasah cukup mengembirakan tahun ini,
untuk itu perlu diadakan peningkatan mutu agar lulusan madrasah lebih
berkualitas dan bersaing dengan sekolah formal lainnya. Pemerintah masih
melaksanakn Ujian Nasional dalam hal ini dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan
Nasional salah satu tujuannya adalah pemetaan kualitas pendidikan. Hasil UN
dijadikan standar Nasional mengukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar
(KBM) disekolah.
Pertanyaannya
apakah UN masih relevan dijadikan standar tersebut. Sementara pelaksanaanya
selalu diwarnai kontroversi seperti praktek curang hingga kebocoran soal. Indikator
keberhasilan KBM di sekolah tidak cukup melihat nilai akademik, aspek
spiritual, moral dan etika harus dipandang sebagai kesatuan unsur dalam
penilaian keberhasilan itu, merujuk kepada tujuan Pendidikan Nasional yang tertera pada UU nomor 20 tahun 2003 sebagai
satuan pendidikan Nasional. Bagaimana dengan UN tampaknya hanya memeperhatikan
aspek kecerdasan logikanya. Sedangkan moral, spiritual dan etika tidak begitu
dilihat inilah faktanya yang kita
hadapsi sekarang.
Membentuk
anak didik dan guru yang bekarakter mulia, budaya UN justru disinyalir
menciptakan pragmatisme serta menggerus idealisme guru yang seharusnya megajar jujur,
justru malah beberapa diantaranya terlibat kecurangan. Nilai kreatifitas serta
mandiri tampaknya juga belum dapat di raih. UN hanya mementingkan standar dan
nilai namun miskin evaluasi pola pikir dan pola sikap siswanya. Siswa
seharusnya dilatih untuk banyak berfikir kreatif melalui penyelesaian soal
uraian yang biasa diberikan saat ulangan sehari-hari di sekolah maupun sikap
mandiri saat ujian lisan.
Sudah
saatnya kita melirik pendidikan alternatif
yang tidak hanya tertumpu pada nilai akademis, berkaca pada sistem
pendidikan islam, tujuan pendidikan menurut risalah samawi adalah membentuk
keperibadian islam (Saksiah Islamiyah)
Keperibadian
islam dibangun dari pola pikir (Aqliyah) serta pola sikap (Nafsiah) yang
islami. Aqidah islam dijadikan sebagai standarnya, selain kecerdasan iptek,
faktor iman dan taqwa juga menjadi prioritas mendidik siswa untuk mengukur
keberhasilan KBM disekolah sebaiknya diserahkan kepada guru pengajar disekolah
tanpa harus menglontorkan milyaran rupiah untuk sebuah seremonial bernama UN.
Bapak
Ibu para tamu undangan serta anak-anakku
pelajar Mathla’ul Anwar Kepuh yang dimulyakan Allah SWT.
Bagaiamana
dengan perkembangan madrasah Mathla’ul Anwar
Kepuh saat ini, kami pengurus dan dewan guru berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan
mutu serta kulaitas pendidikan, Insyaallah kita gabungkan pendidikan agama
dengan pendidikan umum.
1. UN
kita laksanakn dengan standar pemerintah, dalam menentukan anak layak atau tidak
layak lulus ;
2. Akidah
islam dijakdikan standarnya kelulusan ditopang dengan pendidikan pesantren
antara lain “ Miftahul Huda, Nurul Anwar, dan darul Anwar”
Alhamdulillah
perguruan Mathla’ul Anwar Kepuh tahun
sudah memiliki gedung perpustakaan ditambah dengan isinya juga dilingkungan
perguruan Mathla’ul Anwar sekarang sudah bisa mengakses internet gratis. Atau
bahasa kerennya Free Wifi, kami juga merencakan akan memabangun Lab Komputer
lengkap dengan isinya. Kepada bapak/ibu
wali murid dan seluruh abituren mengharpak untuk bisa
membantu
merealisasikan keinginan kita bersama.
Hadanallahu
Waiyyakum Ilasshiratil Mustaqim
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.